Selasa, 04 Juni 2013

Pembongkaran dan Perbaikan Jembatan Kalibanger, Jalur alternatif tidak mampu menampung Antrean panjang

Pengerjaan Baru Sampai Tahap 20 Persen 

PROSES pembongkaran, dan perbaikan sisi selatan Jembatan Kalibanger di Jalan Dr Sutomo, Kota Pekalongan, sudah berlangsung dua minggu. Perbaikan jembatan di Jalur pantura Kota Pekalongan sudah pada tahap 'begisting' dan pengelasan. Pantauan di lapangan (31/5) siang, proses pengelasan besi kerangka jembatan baru berjalan sekitar 20 persen dari keseluruhan tahap. 

Hal ini juga dikemukakan oleh Pengawas Pemeliharaan Jembatan Kalibanger Dinas Bina Marga Provinsi Jateng, Viki Ferianto. “Untuk proses pengelasan, saat ini mencapai 20 persen. Sedangkan begisting kayu sudah 60 persen,” kata dia.

Viki menuturkan, saat ini jumlah pekerja yang dilibatkan mencapai 30 orang. Mereka bekerja secara shift hingga malam, sesuai bidang tugas masing-masing. 

“Nanti kalau sudah proses pembesian, pekerjanya akan lebih banyak lagi,” ujarnya. Dipaparkan, saat ini proses perbaikan Jembatan Kalibanger sampai pada tahap pemasangan papan kayu “begisting' sebagai persiapan awal sebelum proses pengecoran.

 Sejumlah pekerja juga sedang menaikkan balok mengelas sejumlah kerangka besi, untuk kemudian diangkat menggunakan dongkrak dan dipasang elestomir.

Ia memperkirakan, tahapan tersebut akan berjalan selama satu minggu. Kemudian, dilanjutkan pemasangan besi cor yang sudah dirakit di atas prancah. “Selanjutnya mulai proses pengecoran,” katanya. 

Dia memastikan, jika pekerjaan berjalan lancar tanpa halangan, target penyelesaian perbaikan Jembatan Kalibanger hingga bisa dilewati kendaraan akan maju satu hingga dua hari dari yang direncanakan. “Diusahakan bisa maju sehari dua hari selesainya. Pokoknya sebelum puasa sudah bisa dilalui,” imbuhnya.

Sementara itu, proses perbaikan sisi jembatan Kalibanger tetap saja menyebabkan antrean panjang kendaraan yang melintas di jalur pantura Kota Pekalongan. Kendaraan – kendaraan berat seperti truk tronton, banyak yang melintas. Ditambah banyaknya bus, kendaraan pribadi, maupun sepeda motor. 

Apalagi pada saat waktunya kliwonan, yang bagi warga Pekalongan dan sekitarnya adalah hari libur. Karena sisi selatan Jembatan Kalibanger masih dalam perbaikan, maka hanya ada bisa menggunakan satu sisi yang ada di utara. Lajur jalan yang semula hanya dipakai untuk kendaraan dari arah barat (Jakarta), akhirnya dipakai untuk dua lajur.

 Jalur alternatif yang sudah dipersiapkan tetap tidak mampu menampung banyaknya kendaraan yang melintas. Antrean panjang kendaraan terpantau sampai Jalan KHM Mansyur di sebelah barat. Sedangkan di sebelah timur, kepadatan hampir mencapai perbatasan dengan Kota Batang. (way)

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 03-05-2013)

 

Tidak ada komentar: