Rabu, 13 Februari 2013

Harga Daging Sapi Mengalami Kenaikan Tajam

Daging Sapi Sepi Pembeli

PASAR BANYURIP – Harga daging sapi mengalami kenaikan tajam di beberapa daerah, termasuk di Pasar Banyurip Alit. Dikarenakan kelangkaan stok, seperti yang terlihat berdasarkan pantauan langsung Radar Pekalongan (12/2). Bahkan kelangkaan ini tidak hanya terjadi di Kota Pekalongan namun juga di tingkatan Nasional. Sehingga banyak daerah terkena imbasnya. Pedagang daging sapi di Pasar Banyurip, Muhibah mengatakan, kenaikan harga daging sebenarnya tidak langsung drastis, namun bertahap setelah Idul Kurban tahun lalu. Kenaikan kembali terjadi pada 12 Januari kemarin karena kelangkaan stok. “Imbasnya pada sepinya pembeli sehingga berkurang sekitar 10% dari hari biasanya,” ujarnya.

Pada hari – hari biasanya, Muhibah mengaku bisa menjual daging sapi sebanyak 1 Kuintal atau 100 Kilogram setiap harinya. “Saat ini harga daging sapi perkilonya mencapai Rp 78 ribu dari sebelumnya yang hanya Rp 73 ribu. Kenaikan ini berakibat pada pembelian berkurang, sehingga omzet saya menjadi agar menurun,” bebernya. Namun menurunnya jumlah pembeli daging sapi saat ini, tidak terlalu membuat Muhaibah khawatir karena harga tersebut menurutnya pada akhirnya akan kembali menyesuaikan diri dengan kondisi pasar yang ada. “Saya masih bersyukur karena barang dagangan saya masih laku. Semoga semuanya berkah,” katanya.

Pada kesempatan lain, pemilik usaha mie dan bakso handayani di Medono, Sularmo mengatakan, dengan adanya kenaikan harga daging sapi maka tempatnya berdagang juga turut menaikkan dagangan sebesar Rp 500 untuk bakso. Sedangkan untuk mie, harganya masih sama karena tidak terpengaruh kenaikan harga daging sapi. 

Kenaikan terpaksa dilakukan oleh mie dan bakso handayani, dikarenakan tempat tersebut berusaha mengikuti perkembangan yang ada. “Kami terpaksa manaikkan harga sebesar Rp 500, sebagai upaya penyesuaian diri atas kenaikkan harga daging sapi saat ini. Kalau tidak begitu kita juga akan rugi. Namun di sisi lain ditakutkan pembeli akan menurun jik kenaikan harganya terlalu besar,” jelasnya. (ap15)

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 13-02-2013)

 

Tidak ada komentar: